Sunday, September 24, 2017

PENJAGA KEBUN DELIMA



Dikisahkan, ada seorang bernama  Mubarak bekerja pada seorang pemiliki kebun sebagai buruh. Suatu hari, sang tuan mengunjungi kebunnya bersama dengan beberapa sahabatnya.

Dipanggillah Mubarak, "petikkan kami beberapa buah delima yang manis!," perintahnya.


Bergegaslah Mubarak melaksanakan perintah sang tuan. Dia memetik beberapa buah delima dan diserahkannya kepada sang majikan dan beberapa sahabatnya tadi.

Namun, ketika pemilik kebun itu makan delima yang dipetik Mubarak, tak satupun ada yang manis. Semuanya masam. Sang majikan marah kepada Mubarak : "apa kerja kamu selama ini, mengapa kamu tidak boleh membezakan delima yang manis dan yang masam?"



Mubarak menjawab : "Selama ini Tuan tak pernah mengizinkan saya makan barang sebuahpun, bagaimana saya boleh  membezakan mana  delima yang manis dan yang masam?,".

Sang tuan merasa kaget dan tidak percaya, bertahun-tahun bekerja di kebun itu, tapi Mubarak tidak pernah makan satu buahpun. Maka ia menanyakan hal itu kepada pekerja yang lainnya. Mereka semua menjawab, Mubarak tak pernah makan delima barang sebuahpun.

Singkat cerita, beberapa hari kemudian, sang tuan datang menemui Mubarak untuk minta pendapatnya. "Aku hanya punya seorang anak perempuan, dengan siapa aku harus menikahkannya?"

Mubarak menjawab dengan tenang, "tuan, ada sekelompok orang  menikahkan kerana kekayaan, sebagian lagi menikahkan kerana ketampanan (kecantikan), ada juga sekelompok orang yang menikahkan kerana nasab kebangsawanan (keturunan), sedangkan orang Islam menikahkan kerana ketakwaan.

Tuan termasuk golongan mana.  Sila  tuan menikahkan putri tuan dengan cara yang mana!"

Pemilik kebun itu berkata, "demi Allah, aku hanya akan menikahkan putriku atas dasar ketakwaan. Dan aku tidak mendapati laki-laki yang lebih bertakwa kepada Allah melebihi dirimu. Maka aku akan menikahkan putriku denganmu."

Subahanallah !

Mubarak menjaga dirinya dari makan buah delima di kebun yang dia bekerja di sana kerana tidak diizinkan oleh pemiliknya, namun akhirnya Allah anugerahkan kebun itu beserta pemiliknya sekali kepadanya.

Balasan memang sesuai dengan amal. Siapa yang meninggalkan sesuatu kerana Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Maka dari rumah tangga yang dibina Mubarak atas dasar ketakwaan tadi, lahirlah seorang syaikhul Islam, ulama besar, muhaddits (pakar hadis)  ternama, mujahid yang pemberani, seorang kaya yang dermawan; ABDULLAH bin MUBARAK

No comments:

Post a Comment